search

Minggu, 30 Mei 2010

Manfaat Air Putih bagi Tubuh

Meski wujudnya tidak neko-neko air (putih) memiliki manfaat yang tidak main-main bagi tubuh kita. Air sangat berperan dalam menjaga kelancaran sistem tubuh. Kalau dijabarkan, inilah manfaat air bagi tubuh kita:

Mencerna makanan dan melarutkan nutrisi sehingga dapat diedarkan di sistem pencernaan

Membawa produk sisa ke luar tubuh

Mengirim pesan di antara sel-sel yang mengoordinasikan kerja organ-organ tubuh

Mengatur suhu tubuh

Meredam benturan. Air di dalam mata, jaringan saraf tulang belakang, dan dalam kantung ketuban melindungi organ-organ tubuh dari benturan-benturan

Tubuh menggunakan cairan sebagai pelumas alami dalam sndi-sendi tubuh, melindungi persendian dan membuatnya tetap lentur sehingga gerak tubuh tak terasa kaku

Seperti setiap reaksi kimia lain yang terjadi dalam tubuh, pembakaran lemak hanya dapat terjadi dengan kehadiran air. Beberapa penelitian membuktikan, kekurangan air membuat sistem metabolisme tak sempurna

Lambung menyediakan tempat yang luas untuk air sehingga dapat membantu kita merasa kenyang dan tak makan banyak. Air adalah minuman diet terbaik karena air putih tak mengandung kalori maupun lemak

Memuaskan rasa ingin ngemil. Cobalah menyesap segelas air pada saat anda lapar, maka keinginan untuk makan mungkin akan hilang dalam beberapa menit

Menangkal dampak stres. Stres menyebabkan berbagai reaksi pada tubuh seperti berkeringat banyak, mulut kering, dan jantung berdebar. Air bisa menangkal gejala-gejala ini sehingga tubuh terhindar dari dehidrasi

Menepis rasa lelah. Menambah asupan cairan bisa membantu anda dari kelelahan. Rasa lelah adalah gejala umum (meski sering tak disadari) sebagai tanda dehidrasi

Mendorong kerja otak. Kekurangan air dalam tubuh dapat membuat otak mengerut, sehingga mempengaruhi kemampuan pemiliknya dalam berpikir dan berkonsentrasi

Membuat awet muda. Cara murah, mudah, dan alami untuk mengatasi penuaan adalah dengan banyak-banyak minum air putih. Air akan melembabkan kulit hingga memperlambat hadirnya keriput dan tanda-tanda penuaan lainnya, serta menjaga kulit halus dan kenyal

Dalam survei yang dilakukan pada 16 ribu perempuan, 82 persen mengatakan air sebagai pengobatan yang paling efektif untuk infeksi kandung kemih, yaitu bentuk infeksi saluran kencing (UTI) yang paling umum. Rupanya air membilas bakteri penyebabnya keluar dari tubuh

Ilmuwan dari Fred Hutchinson Cancer Research Center di Seattle menemukan adanya kemungkinan hubungan antara konsumsi air dan kanker usus besar. Dalam survei yang mereka lakukan, perempuan yang minum lebih dari lima gelas air per hari memiliki separuh resiko terkena kanker kolon dibanding dengan perempuan yang minum air kurang dari dua gelas per hari.

Dirusak Sendiri
Hebat bukan? Tuhan telah menciptakan unsur alam yang luar biasa ini buat kita. Tentu saja yang dibicarakan di sisni adalah air putih, cairan H2O yang tidak berbau dan tidak berasa. Bukannya sembarang minuman yang berkalori tinggi, mengandung soda dan/atau kafein tinggi yang bila dikonsumsi secara terus-menerus dapat berdampak negatif terhadap kesehatan. Apalagi minuman yang mengandung sodium, alkohol, dan kafein yang bersifat diuretik, yang bila kita mengonsumsi minuman jenis ini, tubuh malah akan mengeluarkan cairan lebih daripada yang kita minum.

Nah, agar sistem dalam tubuh kita tetap lancar tentu saja kita harus menjaga agar tidak kekurangan asupan air. Seperti kita tahu, dalam sehari, idealnya kita harus meminum setidaknya 1,8 liter air atau setara dengan 8 gelas ukuran 225 cc. Air itu bisa kita dapatkan dari buah dan sayur-sayuran atau langsung dengan mengonsumsi air putih.

Kabar buruknya, air yang kita konsumsi sehari-hari tak sepenuhnya aman dan sehat. Air tanah kita telah tercemar akibat perbuatan kita sendiri yang tidak bisa menjaga anugerah mengagumkan dari sang pencipta itu.

Namun kita tidak sendiri. Hampir separuh penduduk dunia, umumnya di negara-negara berkembang menderita berbagai penyakit yang diakibatkan oleh kekurangan air, atau oleh air yang tercemar. Menurut WHO, dua milyar orang kini menyandang risiko menderita penyakit murus yang disebabkan oleh air dan makanan. Penyakit ini merupakan penyebab utama kematian lebih dari 5 juta anak-anak setiap tahun.

Di india dan Banglades, misalnya, baru diketahui beberapa tahun belakangan ini, air dari sumber di pegunungan Himalaya yang menjadi tumpuan aktivitas kehidupan sehari-hari ternyata mengandung arsenik, senyawa yang bisa menyebabkan kulit melepuh seperti terbakar.

Limbah Domestik

Kasus di India dan Banglades itu memang karena faktor alam. Unsur arsenik tersebut ternyata banyak terkandung di dalam batu-batuan di negara tersebut. Di Indonesia sendiri, selain dari industri, pertanian, dan sebagainya, penyebab pencemaran air tanah lebih banyak akibat dari limbah domestik atau rumah tangga yang tidak terkelola dengan baik.

Sampah, misalnya. Sampah yang menumpuk tanpa diolah dengan baik, bila terkena air hujan maka airnya akan meresap ke dalam tanah sehingga mencemari air di dalam tanah.

Normalnya, siklus ekologis yang terjadi seperti ini. Air hujan yang mengandung oksigen jatuh dan meresap ke dalam tanah. Mikroorganisme yang berada di dalam tanah akan memanfaatkan oksigen ini untuk mengurai bahan-bahan organik di sekitar tanah itu, misalnya sisa-sisa tumbuhan seperti daun untuk dibusukkan. Pembusukan itu akan membuat tanah menjadi subur.

Jika bahan organik yang dibusukkan tidak banyak, maka air yang meresap ke dalam tanah masih mengandung sisa oksigen. Tetapi di suatu lingkungan yang terlalu banyak sampah, banyaknya oksigen menjadi tidak seimbang dengan bahan organik yang akan dibusukkan tersebut. Ini mengakibatkan air yang meresap ke dalam tanah akan tidak lagi mangandung oksigen.

Pelarut Logam

Tanah di Indonesia kandungan besinya cukup tinggi. Ini bisa dilihat dari warna merah kecoklatan yang dimiliki tanah didaratan kita pada umumnya. Nah, oksigen yang asalnya dari air hujan ini juga dapat mencegah larutnya senyawa-senyawa logam dalam tanah (besi/Fe, aluminium/Al, Mangan/Mg) dan lain sebagainya. Saat air yang mengandung oksigen meresap ke dalam lapisan tanah, senyawa yang berupa partikel-partikel yang dilaluinya (khususnya besi) akan tetap berupa partikel yang tidak ikut mengalir bersama air. Tetapi manakala partikel tersebut dilalui oleh air yang tidak mengandung oksigen, besi akan berubah menjadi senyawa yang larut, lalu masuk ke dalam tanah bergabung bersama air. Sehingga air tersebut jadi mengandung besi.

Repotnya, begitu partikel besi berwarna merah kecoklatan larut di dalam air, warnanya berubah jernih, sehingga kita tak menyadarinya. Ketika air yang mengandung besi ini diangkat ke permukaan oleh manusia dan kontak dengan oksigen, dia kembali berubah menjadi partikel besi dan warnanya pun kembali seperti awal yaitu merah kecoklatan. Inilah yang menjelaskan mengapa dinding menjadi merah, atau kadang-kadang kita menemukan bercak-barcak merah pada pakaian setelah dicuci.

Septictank penyebab utama

Hal yang paling banyak mencemari air tanah kita adalah septic tank, satu sistem pembuangan limbah tubuh yang sudah tidak lagi dipergunakan di negara-nagara maju. Mereka sudah mengganti dengan sistem pengelolaan limbah terpusat. Dengan sistem itu semua kotoran akan masuk ke sewerage atau saluran pipa menuju pusat pengelolaan.

Dengan septic tank, teorinya, kotoran yang mengandung kuman yang baru keluar dari tubuh manusia akan mengalami prose penguraian hingga kuman-kumannya mati. Sisa kotoran, yang sudah tidak mengandung kuman, akan dialirkan atau di rembeskan ke dalam tanah. Dengan begitu tanah tidak akan tercemar.

Yang banyak terjadi adalah pembuatan septic tank di kebanyakan masyarakat kita tidak benar karena tidak rapat air, sehingga sebelum diurai, kotoran sudah merembes dan mencemari tanah di sekitarnya. Nah, seperti kita tahu, di dalam tinja terdapat mikroba patogen yang dampaknya bisa menyebabkan diare, tipus,dan penyakit akibat kuman lainnya.

Selain pembuatannya tidak benar, masyarakat perkotaan kita juga tidak mematuhi agturan yang ditetapkan. Seperti, jarak minimum yang diperbolehkan antara septic tank dengan sumur adalah 10-11 meter. Tentu saja angka itu ditentukan bukan tanpa alasan. Pada jarak kurang dari 10 meter, mikrobiologi masih mampu mengikuti arah air. Tapi kalau lebih dari itu, ia akan mati. Di Indonesia, kita banyak menjumpai septic tank di buat berdekatan dengan sumur tetangga.

Soal septic tank ini seharusnya sudah menjadi masalah serius yang harus ditanggapi oleh pemerintah kita. Kalau keamanan makanan sehari-hari sudah dibobol dengan isu formalin dan zat-zat berbahaya lainnya belum lama ini, jangan lagi ditambah dengan terabaikannya keamanan air tanah kita.

Mulailah Peduli!

Namun tentu saja kita tidak boleh bergantung pada pemerintah. Karena sejatinya, pencemaran air tanah kita itu terjadi karena ulah kita sendiri. Jadi, mulai sekarang, cobalah kita bangkitkan kepedulian kita dengan melakukan hal-hal sebagai berikut:

ľ Pilih sumber air yang betul-betul aman. Jika air tanah sudah tidak lagi layak untuk dikonsumsi, anda dapat menggantinya dengan air dari sumber lain seperti PAM misalnya.

ľ Janganlah mencemari air tanah dengan limbah. Misalnya membuat septic tank yang benar, tidak rembes dan juga memperhatikan jaraknya dengan sumur.

ľ Pengelolaan sampah juga harus benar. Jika anda menggunakan jasa mobil angkut dari Dinas Kebersihan, sampah ini sebaiknya hanya dikeluarkan pada saat mobil pengangkut sampah tersebut datang, tidak ditumpuk di luar rumah sehingga tidak mencemari lingkungan dan air tanah jika terkena hujan. HL

Sumber:Digilib Ampl

Tidak ada komentar:

Posting Komentar