Absorbsi merupakan salah satu operasi pemisahan dalam industri kimia dimana suatu campuran gas dikontakkan dengan suatu cairan penyerap yang sesuai, sehingga satu atau lebih komponen dalam campuran gas larut dalam cairan penyerap.
Tujuan Percobaan
- Mempelajari pengaruh laju alir gas dan cairan,konsentrasi NaOH terhadap hasil absorbsi
- Menentukan besarnya konstanta kecepatan reaksi
- Menentukan besarnya koefisien perpindahan massa pada proses absorbsi
Manfaat Percobaan
- Mahasiswa dapat mempelajari pengaruh variabel (Konsentrasi NaOH, Laju Alir NaOH , Laju Alir CO2) terhadap % massa CO2 yang terserap
- Mahasiswa dapat menentukan koefisien perpindahan massa pada proses absorbsi.
Gambar Alat Absorbsi
Cara Kerja
- Kalibrasi alat
- Alirkan larutan NaOH dengan konsentrasi tertentu dari tangki penampungan menuju kolom absorbs melalui puncak kolom sesuai dengan laju alir yang diinginkan hingga alirannya mantap.
- Campuran gas yang terdiri dari udara dan gas CO2 dialirkan dari bawah kolom.
- Absorbsi dibiarkan terus berlangsung sampai dicapai keadaan tunak. Keadaan tunak dikatakan telah tercapai jika jumlah CO2 yang terserap larutan NaOH telah mencapai nilai yang konstan ditandai dengan konsentrasi larutan NaOH sisa yang keluar kolom absorbsi konstan.
- Analisa volumetric menggunakan larutan asam khlorid standar untuk mengetahui konsentrasi larutan NaOH sisa.
Kolom Absorbsi
- Bagian atas: input larutan NaOH sebagai tempat masuknya cairan ke dalam reaktor.
- Bagian tengah: Packed tower untuk memperluas permukaan sentuh sehingga mudah untuk diabsorbsi
- Bagian bawah: Input gas sebagai tempat masuknya gas ke dalam reaktor.
Prinsip Kerja Kolom Absorbsi
- Kolom absorbsi adalah sebuah kolom, dimana ada zat yang berbeda fase mengalir berlawanan arah yang dapat menyebabkan komponen kimia ditransfer dari satu fase cairan ke fase lainnya, terjadi hampir pada setiap reaktor kimia. Proses ini dapat berupa absorpsi gas, destilasi,pelarutan yang terjadi pada semua reaksi kimia.
- Campuran gas yang merupakan keluaran dari reaktor diumpankan kebawah menara absorber. Didalam absorber terjadi kontak antar dua fasa yaitu fasa gas dan fasa cair mengakibatkan perpindahan massa difusional dalam umpan gas dari bawah menara ke dalam larutan NaOH yang diumpankan dari bagian atas menara.
Aplikasi Absorbsi
Absorbsi dalam dunia industri digunakan untuk meningkatkan nilai guna dari suatu zat dengan cara merubah fasenya.
1. Proses Pembuatan Formalin
Formalin yang berfase cair berasal dari formaldehid yang berfase gas dapat dihasilkan melalui proses absorbsi.Teknologi proses pembuatan formalin Formaldehid sebagai gas input dimasukkan ke dalam reaktor. Output dari reaktor yang berupa gas yang mempunyai suhu 1820C didinginkan pada kondensor hingga suhu 55 0C,dimasukkan ke dalam absorber.Keluaran dari absorber pada tingkat I mengandung larutan formalin dengan kadar formaldehid sekitar 37 – 40%. Bagian terbesar dari metanol, air,dan formaldehid dikondensasi di bawah air pendingin bagian dari menara, dan hampir semua removal dari sisa metanol dan formaldehid dari gas terjadi dibagian atas absorber dengan counter current contact dengan air proses.
2. Proses Pembuatan Asam Nitrat
Pembuatan asam nitrat (absorpsi NO dan NO2).Proses pembuatan asam nitrat Tahap akhir dari proses pembuatan asam nitrat berlangsung dalam kolom absorpsi. Pada setiap tingkat kolom terjadi reaksi oksidasi NO menjadi NO2 dan reaksi absorpsi NO2 oleh air menjadi asam nitrat. Kolom absorpsi mempunyai empat fluks masuk dan dua fluks keluar. Empat fluks masuk yaitu air umpan absorber, udara pemutih, gas proses, dan asam lemah. Dua fluks keluar yaitu asam nitrat produk dan gas buang. Kolom absorpsi dirancang untuk menghasilkan asam nitrat dengan konsentrasi 60 % berat dan kandungan NOx gas buang tidak lebih dari 200 ppm.
Aplikasi absorbsi lainnya seperti proses pembuatan urea,produksi ethanol, minuman berkarbonasi, fire extinguisher,dry ice,supercritical carbon dioxide dan masih banyak lagi aplikasi absorbsi dalam industri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar